Sabtu, 03 September 2011

HIZIB AUTADUN NISA-I


حزب اوتاد النساء
بسم الله الرحمن الرحيم

اَللهُ الْكَافِى وَقَصَدْتُ الْكَافِى وَوَجَدْتُ الْكَافِى كَفَانِى الْكَافِى  يَا كَافِى  ٣٣  كَالِى
اللهُمَ انِىِ اَتَوَسَلُ  اِلَيْكَ  بِاَسْمَاءِكَ  اْلاَعْظَمِ  اَنْ تَجْعَلَ اْلخَلاَئِقَ
مَحَبَةً وَهَيْبَةً مِنِىْ اللهُمَ اجْعَلْنِىْ مَحَبَةً  فِىْ قُلُوْبِ جَمِيْعِ النَاسِ
كَمَا جَعَلْتَ مَحَبَةَ سِتِىْ زُلَيْخَا لِيُوْسُفُ عَلَيْهِ السَلاَم حَتَى تَاتِىَ  اِلَىَ خَاضِعًا ذَالِيْلاً
مِنْ غَيْرِ مِهْلَةٍ وَاسْغِلْهَا بِمِحْبَتِى حُبًا شدِيْدًا مِنْ غَيْرِ صَبْر  اِنَكَ عَلَى كُلِ شًيْئٍ قَدِيْرُ ٤٣ كالى
بِفَضْلِ وَلَدِ عَدْنَانَ  وَعَطِفْ قُلُوْبُهُمْ  بِاَسْرهَا بِاَلْبِسْنِىْ قَبُوْلاً  بِالسَلْمَهَتْ
وَاهَيْ حَهْيَا كهِدُوْفَانْ كُلِتْمُوْا منْجَدِىْ بَكْيَا دُنْيَا اَخِيْرَةْ اَمِيْنْ يَا مُغِيْثُ اَغِثْنِى  ٣ كالى








HIZIB AUTAD


حزب اوتاد
بسم الله الرحمن الرحيم

اَللهُ الْكَافِى رَبُنَا الْكَافِى قَصَدْنَا الْكَافِى  وَجَدْنَا الْكَافِى لِكُلِ كَافٍ كَدَفَانَا الْكَافِى وَنِعْمَ الْكَافِى اَلحَمْدُ لِلهِ٣١٣  كَالِى
حَسْبُنَا اللهُ  نِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى نِعْمَ النَصِيْرُ  ٣١٣  كَالِى
:  وَكَفَى اللهُ المُؤمِنِيْنَالقِتَالَ  ٣١٣  كَالِى
اَمِيْن   ٥  كَالِى   يَا رَبَ العَالَمِيْن

===========================





FADHILAH SHALAWAT KUBRO


FADILAH SHALAWAT KUBRO

Barang-siapa mengamalkan dengan iatiqomah Sholawat Kubro, minimal satu kali dalam sehari semalam, Insya Allah:
  1.  Besok pada hari kiamat wajahnya seperti bulan purnama, mendapat ampunan yang sempurna dari Allah Swt.
  2. Memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang membaca kitab Al-Qur’an, Injil, Taurat, Zabur serta mushaf para Nabi Allah. 
  3. Mendapatkan barokahnya para ahli syariat, thoriqot, hakekat dan ma’rifat, serta ahli ibadah, ahli puasa, ahli zuhud, memperoleh nurrul-yaqin, ‘ainul-yaqin dan haqul-yakin. 
  4. Bila di amalkan dalam sehari-semalam 100x Insya Allah diberi pangkat kewalian lahir dan bathin serta diberi rezeki ghoib langsung dari Allah Swt. 
  5. Dapat menjumpai secara ghoib dan langsung (nyata) arwah-arwah para sholihin, para Aulia’, Nabi dan Rosul Allah. 
  6. Menjadikan wushul (menyampaikan) kepada Allah walaupun tanpa lantaran Mursyid (guru). 
  7. Diberi mustajab do’anya, mudah rezeki serta segala urusannya, keramat, dijauhkan dari 100 ribu bala’ dan dipenuhi segala hajatnya dan diberi kekuatan tetap iman Islam, barokah harta bendanya, keluarga, ilmu manfaat selamat lahir-bathin dunia akhirat. Bii idznillah 
  8. Bila dibaca setelah sholat dhuha setiap hari khususnya pada dhuha hari kamis, Insya Allah diberikan rezeki yang tak terduga-duga datangnya. 
  9. Dapat mengobati segala macam penyakit, sulit jodoh, hilangkan rasa was-was dalam hati serta memperlancar usaha. Insya Allah mustajab 
  10. Agar cepat bisa mengembalikan hutang dibaca waktu sahur atau setelah sholat Qobliyah subuh. 
  11. Bila dibaca 3-5-7 x setiap hari istiqomah Insya Allah tak satupun senjata yang dapat melukainya dan tak satupun makhluk yang dapat mencelakainya, selamat dari segala macam sihir, santet dan semua serangan ghoib. 
  12. Mahabbah membaca Sholawat kubro 45x. mustajab 
  13. Sebab memperoleh ilmu laduny, mengetahui sesuatu yang belum maupun sudah terjadi di bukakan rahasia kerajaan langit dan bumi. Caranya baca Asma’ ya Lathifu …… 1000x dan sholawat Kubro minimal 3x sehari. 
  14. Untuk pagar ghoib rumah, harta benda atau orang lain dibacakan 21x. 
  15. Mengambil benda-benda bertuah dan ghoib dari dalam bumi serta harta karun. Baca 45x atau 100x
  16. Menghancurkan musuh, orang atau pejabat yang dzolim. Dibaca 100x diniatkan pada orang tersebut. Mustajab
  17. Bila ingin cepat mendirikan masjid, rumah, madrasah atau naik haji maka bacalah Sholawat-Kubro secara berjama’ah setiap malam jum’at, serta shodaqohan bubur kacang ijo, Insya Allah paling lama 3 tahun hajat kita akan ditunaikan Allah.
  18. Menguatkan akal, fasih lidahnya, terang hati serta pikirannya. 
  19. Mampu men-tasyarof-kan sesuatu yang maujud, seperti air jadilah bensin pasir jadilah tepung, api dinginlah, angin datanglah dan lainnya, berjalan di atas air atau udara, memahami bahasa binatang, hendaknya puasa 41 hari setiap hari sholawat Kubro dibaca 45x
 Dan barang-siapa membaca Sholawat Allah Swt akan menjadikan seekor burung Rajawali yang bulu-bulunya sebanyak makhluk Allah yang ada dilangit dan bumi dari bangsa malaikat, manusia, jin dan hewan. Apabila ada orang yang membaca Sholawat maka burung itu dengan perintah Allah menyelam kedalam lautan samudera Robbany dan mengibaskan bulunya, dari setiap bulu tersebut Allah menjadikannya seorang malaikat yang memiliki 70 ribu kepala, setiap kepala memiliki 70 ribu mulut, setiap mulut memiliki 70 ribu lidah yang kemudian memintakan ampunan dan keselamatan kepada orang yang membaca Solawat tersebut.

Demikianlah fadhilah Sholawat Kubro yang dapat kami terangkan, karena begitu besar dan banyaknya manfaatnya sehingga kami tak dapat menjelaskan satu-persatu. Apabila jama’ah atau kaum muslimin/muslimat ingin mengetahui ‘Asror-‘asror dari Sholawat-Kubro hendaknya minta ijazah langsung dengan pengasuh. Semoga bermanfaat bagi kita semua, kiranya Allah memberikan ridho-Nya kepada kita semua. Allahumma amiin



ASMAUL HUSNA AL JABBAR


ASMAUL HUSNA  AL JABBAR

Al JABBAARU adalah asma’ ALLAH yang nomer 9 [sembilan] yang artinya Allah adalah Dzat yang Maha Perkasa yang artinya Allah berkuasa memaksa makhluknya menurut kehendakNya. Tidak ada yang mutlaq bisa mengikuti kemauannya sendiri kecuali Allah Swt.

Setengah dari manfaatnya asma al Jabbaaru adalah barangsiapa yang istiqomah mendawamkan “ YAA JABBAARU” pagi dan sore 226x maka pengamalnya akan di jaga dari segala macam marabahaya dimanapun ia berada.

Dan siap saja yang menulis asma ALJABBAARU ditambah DZUULJALAALI WAL IKRAAM dengan bersuci terlebih dahulu kemudian di taruh di kepala bagian depan saat menghadapi penguasa, pimpinan, pidato dan lainnya maka siapa saja yang melihat pemakainya akan merasa senang dan mengikuti apa yang ia kehendaki

Menarik atau mengambil benda pusaka yang ada di dalam perut bumi maka bacalah YAA JABBAARU [sebanyak banyaknya] di tempat yang anda anggap ada benda pusakanya. Maka seandainya di tempat tersebut memang benar benar ada maka benda tersebut akan segera keluar [biasanya mudah tidaknya pengambilan pusaka tergantung rendah dan tingginya barang pusaka tsb]

Untuk lebih mustajab amalkan setiap malam asma YAA JABBAARU 7000x/11.000x selama tujuh / sebelas malam berturut turut maka anda akan segera tahu manfaat dan rahasia asma tsb

Apabila di baca siang 7000x dan malam 7000x selama 48 hari, niscaya Tuhan akan memberikan sesuatu yang belum pernah terlintas dalam benaknya.




DZIKRULLAH


DZIKIR JAHR

Allah dalam  firman-Nya menyatakan bahwa orang yang beriman yang memiliki hati suci, jika mendengar dzikir akan tersentuh dan gemetar hatinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat-Nya bertambah kuat imannya dan mereka hanya kepada Allah saja berserah diri” (QS. Al Anfal ayat 2).

Dalam ayat ini, Allah memberi isyarat bahwa mereka yang beriman tidak akan merasa resah tetapi akan tersentuh hati dan jiwanya jika mendengarkan dzikir. Dari ayat ini yang menjadi titik tekan adalah dalam kata dzukiro, yang berarti dzikir itu dibacakan. Berarti orang yang beriman itu mendengar bacaan dzikir, lalu mereka bergetar hatinya. Kemudian, kita bisa menyimpulkan bahwa apa pun yang bisa didengar atau terdengar itu adalah suara yang dinyaringkan atau dikeraskan. Berarti dzikir dalam ayat tersebut adalah dzikir jahar atau dzikir yang dinyaringkan. Untuk lebih jelasnya, maka kita uraikan satu per satu ayat Al Quran dan Hadits yang menerangkan tentang dzikir jahar.

HUKUM DZIKIR KERAS (JAHAR) DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS

1. Q.S. AL-‘AROF AYAT 204 :
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat .”

Penjelasan ayat ini bukan menunjukan dzikir dalam hati tapi dzikir yang terdengar atau dzikir keras. Namun, Ayat di atas seakan bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits yang lain tentang anjuran untuk berdzikir dalam hati seperti Q.S.Al-‘Arof ayat 205: “Sebutlah nama Allah di dalam hatimu dengan merendahkan diri dan tidak dengan suara yang keras dari pagi sampai petang, Dan janganlah dirimu menjadi golongan yang lupa (lalai).”

Sebenarnya Ayat 205 ini tidaklah bertentangan dengan ayat 204 yang menunjukan akan diperintahkannya dzikir jahar. Dan ayat 205 ini tidak bisa dijadikan alasan untuk melarang dzikir keras karena akan bertentangan dengan dzikir yang telah umum yang biasa dibaca dengan suara keras, seperti takbiran, adzan, membaca talbiyah ketika pelaksanakan haji, membaca al-qur’an dengan dikeraskan atau dilagukan, membaca sholawat dangan suara keras dan lain-lain. Hanya saja, Q.S Al’Arof ayat 205 ini hanya menjelaskan tentang dzikir yang tidak memakai gerak lidah yaitu dzikir dalam hati atau khofi. Jadi penjelasan Ayat 205 ini menunjukan, bagaimanapun bentuknya dzikir jika dibaca dalam hati pasti tidak akan mengeluarkan suara karena dzikirnya sudah menggunakan hati, bahkan sudah tidak menggunakan gerak lidah.

Kesimpulan dari dua ayat itu, Allah menunjukan adanya perintah dibolehkannya berdzikir dengan jaharkhofi) yang tidak memakai gerak lidah. (keras) maupun dzikir dalam hati.

2. Q.S.AL-BAQOROH AYAT 200 :

“Apabila engkau telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menywebut nama Allah) sebagaimana kamu menyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu atau bahkan berdzikirlah lebih (nyaring dan banyak) daripada itu.”

Menurut Ibnu Katsir, latar belakang turunnya ayat ini ialah kebiasaan bangsa Arab, baik suku quraisy maupun lainnya pada musim haji mereka biasanya berkumpul di Mudzalifah setelah wukuf di Arafah. Disitu mereka membanggakan kebesaran nenek moyang mereka dengan cara menyebut-nyebut kebesaran nenek moyang mereka itu dalam pidato mereka. Ketika telah memeluk agama Islam, Nabi memerintahkan mereka hadir di Arafah untuk wukuf kemudian menuju mudzdalifah. Setelah mabit di mudzdalifah mereka diperintahkan untuk meninggalkan tempat itu dengan tidak menunjukan perbedaan diantara mereka (dengan cara menyebut kebesaran nenek moyang) seperti yang mereka lakukan pada masa pra Islam.

Berbeda dengan Ibnu Katsir, yaitu Mahmud Hijazi menafsirkan ayat ini dengan mengatakan, bila kamu selesai mengerjakan haji maka berdzikirlah kepada Tuhanmu dengan baik (dengan cara menyebut-nyebut nama Allah) sebagaimana kamu menyebut-nyebut nama nenek moyangmu sewaktu kamu jahiliyah atau sebutlah nama Allah itu lebih keras daripada kamu menyebut-nyebut nama nenek moyangmu itu. Begitu pun penafsiran Ibnu Abbas, seperti terdapat dalam kitab Tanwir al Miqbas ketika menafsirkan kata aw asyadda dzikro yang berarti menyebut Allah dengan mengatakan “Ya Abba” seperti menyebut nenek moyang “Ya Allah”.

Dua pendapat mufasir di atas mengarahkan kita pada kesimpulan bahwa menyebut nama Allah dalam pengertian dzikrullah dianjurkan setelah menunaikan ibadah haji,. Dzikrullah tersebut dikerjakan dengan suara keras, bahkan boleh dengan suara yang lebih keras daripada suara jahiliyah tatkala mereka menyebut nama nenek moyang mereka ketika berhaji.

3. Q.S. AL-BAQOROH AYAT 114 :

“ Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalangi-halangi menyebut nama Allah di dalam mesjid-mesjid-Nya ..”

4. Q.S. AN-NUR AYAT 36 :

“ Didalam semua rumah Allah diijinkan meninggikan (mengagungkan) suara untuk berdzikir dengan menyebut nama-Nya dalam mensucikan-Nya sepanjang pagi dan petang.”

5. Dan lain-lain

HUKUM DZIKIR JAHAR MENURUT HADITS ROSUL

HADITS KE SATU

Dalam Kitab Bukhori jilid 1:

Dalam hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Ibnu Abbas ra., berkata: “Inna rof’ash shauti bidzdzikri hiina yanshorifunnaasu minal maktuubati kaana ‘ala ‘ahdi Rosuulillaahi sholallaahu alaihi wasallam kuntu ‘alamu idzaanshorrofuu bidzaalika sami’tuhu.” Artinya :“Sesungguhnya mengeraskan suara dalam berdzikir setelah manusia-manusia selesai dari sholat fardlu yang lima waktu benar-benar terjadi pada zaman Nabi Saw. Saya (ibnu Abbas) mengetahui para sahabat melakukan hal itu karena saya mendengarnya .”

Selanjutnya dalam hadits :“Suara yang keras dalam berdzikir bersama-sama pada waktu tertentu atau ba’da waktu sholat fardhu, akan berbekas dalam menyingkap hijab, menghasilkan nur dzikir” (HR. Bukhari).

HADITS KE DUA

Dari Abu Khurairah ra, katanya Rasulullah bersabda: “Allah berfirman; ‘Aku berada di dalam sangkaan hamba-Ku tentang diri-Ku, Aku menyertainya ketika dia menyebut-Ku, jika dia menyebut-Ku kepada dirinya, maka Aku menyebutnya kepda diri-Ku. Maka jika menyebut-tu di depan orang banyak, maka Aku akan menyebutnya di tempat yang lebih baik daripada mereka”‘di depan orang banyak’, berarti dzikir tersebut dilakukan secara jahar. (HR. Bukhari). Penjelasan hadits ini, jika dikatakan menyebut

HADITS KE TIGA

Diriwayatkan di dalam Al Mustadrak dan dianggap saheh, dari Jabir ra. berkata: “Rasulullah keluar menjumpai kami dan bersabda: ‘Wahai saudara-saudara, Allah memiliki malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti di majlis-majlis dzikir di dunia. Maka penuhilah taman-taman syurga’. Mereka bertanya:’Dimanakah taman-taman syurga itu?’. Rasulullah menjawab: ‘Majlis-majlis dzikir.’ Kunjungilah dan hiburlah diri dengan dzikir kepada Allah” (HR. Al Badzar dan Al Hakim).

Penjelasan hadits ini, bahwa dalam kalimat ‘malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti di majlis dzikir di dunia’ maksudnya berarti dzikir dalam hal ini adalah dzikir jahar yang dilakukan manusia. Karena malaikat hanya mengetahui dzikir jahar dan tidak mampu mengetahui dzikir khofi. Hal ini sebagaimana sabda Rasul: “Adapun dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat yakni dzikir khofi atau dzikir dalam hati yakni dzikir yang memiliki keutamaan 70x lipat dari dzikir yang diucapkan” (HR. Imam Baihaqi dalam Kitab Tanwirul Qulub hal.509).

HADITS KE EMPAT

Hadits yang dishohehkan oleh An Nasai dan Ibdu Majjah dari As Sa’ib dari Rasululah SAW, beliau bersabda: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata, ‘Perintahkanlah kepada sahabat-sahabatmu untuk mengeraskan suaranya di dalam takbir”(HR. Imam Ahmad Abu Daud At Tirmidzi).

Penjelasan hadits ini, bahwa sangat jelas tidak dilarangnya dzikir keras tetapi dianjurkan untuk melakukan dzikir jahar.

HADITS KE LIMA

Didalam kitab Sya’bil Iman dari Abil Jauza’ ra. berkata :“Nabi Saw, bersabda, “Perbanyaklah dzikir kepada Allah sampai orang-orang munafik berkata bahwa kalian adalah orang-orang ria (mencari pujian).” (H.R.Baihaqi)

Penjelasan hadits ini, jika dikatakan menyebut “orang-orang munafik berkata bahwa kalian adalah orang-orang ria (mencari pujian).” Hadits ini menunjukan dzikir jahar karena dengan dzikir jahar (terdengar) itulah orang munafik akhirnya menyebutnya ria .

HADIITS KE ENAM

Juga dalam kitab Sya’bil Iman yang di shohehkan oleh Al-Hakim dari Abu Sa’id Al-Khudri ra., berkata :“Nabi Saw, bersabda,” Perbanyaklah dzikir kepada Allah kendati kalian dikatakan gila”. (H.R.Al-Hakim danAl-Baihaqi)

HADITS KE TUJUH,

Dari Jabir bin Abdullahra, berkata :“Ada seorang yang mengeraskan suaranya dalam berdzikir, maka seorang berkata, “ semestinya dia merendahkan suaranya.” Rosulullah bersabda,” Biarkanlah dia,sebab sesungguhnya dia adalah lebih baik.“ (Al-Baihaqi). Dari Sa’id bin Aslam ra., katanya Ibnu Adra’ berkata, “ Aku menyertai Nabi Saw. Pada suatu malam, lalu melewati seseorang di mesjid yang mengeraskan suaranya, lalu aku berkata, “ Wahai Rosulullah, tidaklah ia termasuk orang ria ? “ Beliau menjawab, “ Tidak,tetapi dia pengeluh,” (H.R.Baihaqi).

PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG DZIKIR JAHAR

Imam An-Nawawi berkata : “Bahwa bacaan dzikir sir (samar) lebih utama apabila takut ria, atau khawatir mengganggu orang yang sedang sholat atau tidur. Sedangkan yang jahar (dzikir keras) lebih baik apabila tidak ada kekhawatiran tentang hal ini, mengingat amalan di dalamnya lebih banyak manfaatnya, karena ia dapat membangkitkan kalbu orang yang membaca atau yang berdzikir, ia mengumpulkan semangat untuk berfikir, mengalahkan pendengaran kepadanya, mengusir tidur, dan menambah kegiatan” (dalam Kitab Haqiqot Al-Tawwasulu wa Al-Wasilat Al-Adlow’il kitabi wa As-Sunnah).

Syekh Ibrihim Al-Mabtuli r.a. menerangkan juga dalam kita kifayatul At-Qiya hal 108 : “Irfa’uu ashwatakum fidzdzikri ila antahshula lakum aljam’iyatu kal ‘arifiin.“ Artinya: “Keraskanlah suaramu didalam berdzikir, sehingga sampai menghasilkan al jam’iyah (keteguhan hatimu) seperti orang-orang yang telah mengenal Allah”. Selanjutnya masih menurut beliau “Dan wajib bagi murid-murid yang masih didalam tahap belajar menuju Allah, untuk mengangkat suaranya dalam berdzikir, sampai terbongkarlah hijab (yaitu penghalang kepada Allah yang telah menjadikan hati jadi keras bagaikan batu, penghalangnya yaitu seperti sipat malas, sombong, ria, iri dengki dan sebagainya)

Imam Al-Ghozali r.a. mengatakan: “Sunnat dzikir keras (jahar) diberjemaahkan di mesjid karena dengan banyak suara keras akan memudahkan cepat hancurnya hati yang keras bagaikan batu, seperti satu batu dipukul oleh orang banyak maka akan cepat hancur”.

KENAPA MESTI DZIKIR KERAS?

Ulama ahli ma’rifat mengatakan bahwa untuk mencapai ma’rifat kepada Allah bisa diperoleh dengan kebeningan hati. Sedangkan kebeningan hati itu bisa dicapai dengan suatu thoriqoh (cara), diantaranya banyak berdzikir kepada Allah. Jadi, ma’rifat tidak akan bisa diperoleh jika hati kita busuk penuh dengan kesombongan, ria, takabur, iri dengki, dendam, pemarah, malas beribadah dan lain-lain. Oleh sebab itu dzikir diantara salah satu cara (thiriqoh) untuk membersihkan hati.

Sebab, manusia sering menyalahgunakan fitrah yang diberikan Tuhan, sehingga hati mereka menjadi keras. Sifat-sifat yang tidak terpuji tersebut, mendorong manusia memiliki hati yang keras melebihi batu. Hal tersebut sebagaimana kalimat yang tercantum dalam Al Quran surat Al Baqoroh ayat 74: “tsumma qosat quluubukum minba’di dzaalika fahiya kal hijaaroti aw asyaddu qoswatun”, artinya “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu,bahkan lebih keras lagi”. Dari ayat tersebut hati manusia yang membangkang terhadap Allah menjadikan hatinya keras bagaikan batu bahkan lebih keras daripada batu.

Maka, jalan keluarnya untuk melembutkan hati yang telah keras bagaikan batu sehingga kembali tunduk kepada Allah, sebagaimana Ulama ahli ma’rifat mengatakan penafsirkan ayat tersebut, sebagaimana dalam kitab miftahu Ash-Sshudur karya Sulthon Awliya Assayyid Asy-Syekh Al-‘Alamah ‘Al-‘Arif billah Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin r.a. bahwa “fakamaa annal hajaro laa yankasiru illa biquwwatin dlorbil muawwil fakadzaalikal qolbu laayankasiru illa biquwwati ”, artinya “sebagaimana batu tidak pecah kecuali bila dipukul dengan tenaga penuh pukulan palunya, demikian hati yang membatu tidak akan hancur kecuali dengan pukulan kuatnya suara dzikir. “liannadz dzikro laa yu’tsiru fiijam’i tsanaati qolbi shohibihi illa biquwwatin”, artinya “ Demikian pula dzikir tak akan memberi dampak dalam menghimpun fokus hati pendzikirnya yang terpecah pada Allah kecuali dengan suara keras”.

Syekh Ibrihim Al-Mabtuli r.a. menerangkan juga dalam kita kifayatul At-Qiya hal 108 : “Irfa’uu ashwatakum fidzdzikri ila antahshula lakum aljam’iyatu kal ‘arifiin.“ Artinya: “Keraskanlah suaramu didalam berdzikir, sehingga sampai menghasilkan al jam’iyah (keteguhan hatimu) seperti orang-orang yang telah mengenal Allah”. Selanjutnya masih menurut beliau “Dan wajib bagi murid-murid yang masih di dalam tahap belajar menuju Allah, untuk mengangkat suaranya dalam berdzikir, sampai terbongkarlah hijab (yaitu penghalang yang akan menghalangi kita dekat kepada Allah, seperti sifat-sifat jelek manusia: iri, dengki, sombong, takabur,dll yang disumberkan oleh hati yang keras).

CARA BERDZIKIR DENGAN KERAS YANG DIAJARKAN ROSUL

Dalam hadits shohihnya, dari Yusuf Al-Kaorani : “Sesungguhnya Sayyidina ‘Ali r.a. telah bertanya pada Nabi Saw. : Wahai Rosulullah, tunjukkanlah kepadaku macam-macam thoriqot (jalan) yang paling dekat menuju Allah dan yang paling mudah bagi hamba-hamba-Nya dan yang paling utama di sisi Allah, maka Nabi Saw menjawab: wajiblah atas kamu mendawamkan dzikkrullah: Sayyidina ‘Ali r.a bertanya lagi: Bagaimana cara berdzikirnya ya Rosulallah? Maka Nabi menjawab: pejamkan kedua matamu, dan dengarkan (ucapan) dariku tiga kali, kemudian ucapkan olehmu tiga kali, dan aku akan mendengarkannya. Maka Nabi Saw. Mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH tiga kali sambil memejamkan kedua matanya dan mengeraskan suaranya, sedangkan Sayyidina ‘Ali r.a mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH tiga kali, sedangkan Nabi Saw memdengarkannya”. (Hadits dengan sanad sahih, dalam kitab Jami’ul Ushul Auliya)

Dalam kitab Tanwirul Quluub dijelaskan cara gerakan dzikir agar terjaga dari datangnya Syetan, merujuk Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al’Arof ayat 17: “Demi Allah (kami Syetan) akan datang kepada manusia melalui arah depan, arah belakang, arah kanan dan arah kiri”. Ayat ini menunjukan arah datangnya syetan untuk menggoda manusia agar menjadi ingkar terhadap Allah. Jelas, sasarannya manusia melalui empat arah;
1. Depan
2.Belakang
3.Kanan
4.Kiri.

Maka, dzikirnya pun harus menutup empat arah. Dalam kitab Tanwirul Qulub: ucapkan kalimat “LAA” dengan diarahkan dari bawah pusat tarik sampai otak hal ini untuk menutup pintu syetan yang datang dari arah depan dan belakang. Adapun ditarik kalimat itu ke otak karena syetan mengganggu otak/pikiran kita sehingga banyak pikiran kotor atau selalu suuddzon. Dan “ILAA” dengan diarahkan ke susu kanan atas, dan kalimat “HA” diarahkan ke arah susu kanan bagian bawah adapun ini untuk menutup pintu syetan yang datang dari arah kanan. Dan “ILLALLAH” diarahkan ke susu kiri yang bagian atas serta bawahnya, hal ini untuk menutup pintu syetan yang datangnya dari arah kiri, namun lapadz jalalah yaitu lapadz “ALLAAH”nya diarahkan dengan agak keras ke susu kiri bagian bawah sekitar dua jari, karena disanalah letaknya jantung atau hati (keras bagaikan batu) sebagaimana pendapat Imam Al-ghozali.

Syarat berdzikir menurut para Ulama Tasawuf:

1. Dengan berwudlu sempurna
2. Dengan suara kuat/ keras
3. Dengan pukulan yang tepat ke hati sanubari

MANA YANG PALING UTAMA, DZIKIR KERAS (JAHAR) ATAU DZIKIR HATI (KHOFI)?

Dalam kitab ulfatu mutabarikin dan kitab makanatu Adz-dzikri bahwasanya Rosul pernah bersabda: “sebaik-baik dzikir adalah dalam hati”. Dalam kitab tersebut dijelaskan hal itu bagi orang yang telah mencapai kelembutan bersama Allah, hati bersih dari penyakit, hati yang sudah lembut. Sedangkan dzikir keras itu lebih utama bagi orang yang hatinya keras bagaikan batu, sehingga sulit untuk tunduk pada perintah Allah karena sudah dikuasai oleh nafsunya.

Dalam kitab Miftahu Ash-Shudur karya Sulthon Auliya As-Sayyid Asy-Syekh Al-‘Alamah ‘Al-‘Arif billah Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin r.a. bahwa “ Sulthon Awliya As-Sayyid Syekh Abu A-Mawahib Asy-Syadzili r.a. berkata: “Para ulama toriqoh berbeda pendapat tentang mana yang lebih utama, apakah dzikir sir (hati) atau dzikir jahar (keras), menurut pendapat saya bahwa dzikir jahar lebih utama bagi pendzikir tingkat pemula (bidayah) yang memang hanya dapat meraih dampak dzikir dengan suara keras dan bahwa dzikir sir (pelan) lebih utama bagi pendzikir tingkat akhir (nihayah) yang telah meraih Al-Jam’iyyah (keteguhan hati kepada Allah)” .

Imam Bukhori, dalam kitab Sahihnya bab dzikir setelah salat fardlu, berkata: “ Ishaq ibnu Nasr memberitahu kami, dia berkata’Amru memberitahu saya bahwa Abu Ma’bad, pelayan Ibnu Abbas, semoga Allah meridloi keduanya, memberitahu Ibnu Abbas bahwa “Mengeraskan suara dalam berdzikir ketika jama’ah selesai dan shalat fardlu sudah biasa dilakukan pada masa Nabi Muhammad. Ibnu Abbas berkata: “Aku tahu hal itu, saat mereka selesai shalat karena aku mendengarnya”. Sayyid Ahmad Qusyayi. Q.s., berkata: ”inilah dalil keutamaan dzikir keras (jahar) yang didengar orang lain, dengan demikian ia membuat orang lain berdzikir kepada Allah dengan dzikirnya kepada Allah“.

DZIKIR KERAS MERESAHKAN?

Dzikir keras tidak akan meresahkan atau mengganggu orang yang hatinya penuh dengan cinta kepada Allah. Dengan terdengarnya dzikir menjadi magnet (daya tarik) yang kuat bagi orang yang beriman, bahkan menjadi kenikmatan tersendiri. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an QS.Al-Anfal ayat 2 : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat-Nya bertambah kuat imannya dan mereka hanya kepada Allah saja berserah diri” .

ALLAH TIDAK TULI

Ada anekdot dari seorang Ulama Tasawuf pengamal thoriqoh: suatu hari ada dialog antara mahasiswi dan ulama tasawuf. Mahasiswi bertanya: “Pak Kiai, kenapa dzikir mesti keras (jahar) padahal Allah itu tidak tuli?”. Ulama Tasawuf menjawab dengan membalikan pertanyaan: “yang bisa kena sifat tuli itu yang memiliki telinga atau tidak?”. Mahasiswi menjawab: “iya yang punya telinga”. Ulama Tasawuf kembali bertanya: “Kalau Allah punya telinga tidak?”. Mahasiswi menjawab: “tidak punya”. Ulama tasawuf kembali bertanya lagi: “apakah dengan suara keras makhluk akan merusak pendengaran Allah?”. Mahasiswi menjawab: “tidak Pak Kiai”.

Selanjutnya Ulama Tasawuf mengatakan: “oleh sebab itu istighfarlah dan bersyahadatlah dengan baik, bagaimanapun Allah tidak akan tuli dan tidak akan rusak pendengaran-Nya oleh suara kerasnya makhluk. Bagi-Nya suara keras maupun pelan terdengar oleh Allah sama. Hanya saja, hati manusia yang tuli akan perintah Allah. Jadi, dzikir keras bukan untuk Allah dan bukan ingin didengar oleh Allah karena Allah sudah tahu. Tapi tujuan dzikir keras itu diarahkan untuk hati yang tuli kepada Allah yang keras bagaikan batu sedangkan kita tahu batu itu tidak akan hancur kecuali dengan pukulan yang kuat, begitupun hati yang keras bagaikan batu tidak akan hancur kecuali dengan suara pukulan dzikir yang kuat. Jadi, Allah tidak butuh akan dzikir kita, sebaliknya kitalah yang butuh akan dzikir kepada Allah supaya hati menjadi lembut, bersih dan ma’rifat kepada Allah.  Wallahu’alam bishowab.


FADHILAH DZIKIR

Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.

Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya ( batin ). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan Istiqomah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ).

Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah.

Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.

Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin ? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah SWT.

Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya ” Aku selalu menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku ” karena itu, agar Allah senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah menngingat Allah dengan

IJAZAH HIZIB IMAN


HIZIB IMAN 
Fadhilah/Kelebihan Hizib Iman adalah : 
• Pengasihan
• Bisa mendatangkan kekuatan ghaib dari segala penjuru
• Kewibawaan
• Bisa membangkitkan kecerdasan rohani
• Pengobatan non medis 
• Mempercepat dan memperkuat daya konsentrasi fiqiran dan hati
• Bisa mengambil, meyedot atau mencabut isian orang
• Bisa terawangan
• Memiliki pagar ghaib
• Dan masih banyak lagi fungsinya, seiring perjalanan waktu yang akan dengan sendirinya timbul dari dalam diri kita
 

Mahar 1 paket Keilmuan Rp.150.000,- 
Pengisian dengan Transfer Energi Jarak jauh 

Mahar Keilmuan dapat dikirimkan ke :
Rekening BANK BNI Nomor Rekening 0210453189
Untuk Konfirmasi dapat Melalui No HP : 085643942100dengan Nur TunggalJati

AKTIVASI KEILMUAN SUKU KUBU

ILMU SUKU KUBU


Suku kubu merupakan salah satu suku yang ada di nusantara Indonesia ini, mereka biasanya tinggal di belantara Jambi Sumatera atau yang biasa disebut dengan sebutan pulau Andelas.


Menurut cerita sejarah konon suku kubu ini adalah pelarian sebagian rakyat Kerajaan Sriwijaya yang pada saat itu sedang diserang oleh kerajaan Chola India, tetapi adapula yang mengatakan bahwa suku kubu ini merupakan Pelarian sebagian rakyat Kerajaan Sriwijaya yang diserang oleh Singosari dan di susul oleh serangan kerajaan Majapahit.


Suku kubu sangat pekat sekali dengan kehidupannya yang alami, karena suku kubu ini tidak mengenal bercocok tanam, dan dalam menjalani kehidupannya mereka mengandalkan hasil-hasil dari hutan seperti : umbi-umbi hutan, talas, dsb. sekali-kali mereka pun makan daging, dengan mengandalkan hasil dari buruannya di hutan serta menangkap ikan di sungai, karenanya, mereka selalu mencari tempat tinggal di daerah-daerah dekat aliran sungai.


Disini saya akan berikan beberapa Keilmuan suku KUBU yang mana Keilmuan ini menggunakan Kekuatan Jin yang bernama Saimmusandaimusan. Keilmuan dibawah ini akan langsung bisa digunakan setelah melakukan Aktivasi Kunci Ilmu Suku KUBU, Kunci Suku KUBU Manteranya dibaca selama 3 hari, sedangkan untuk mantera manteranya tinggal menggunakan saja tanpa puasa
.
Adapaun Keilmuan SUKU KUBU  adalah :

  1. Pengasihan
  2. Puter Giling
  3. Pelet Suku Kubu
  4. Terawang/mengetahui kejadian yang telah terjadi
  5. Menarik Pusaka dari dalam perut bumi
  6. Memindahkan Hujan ke suatu daerah
  7. Pengobatan Medis Non Medis
  8. Menembus Dimensi Ghoib
  9. Ilmu Bulek Kolo ( Sabdo dadi)
10. Ilmu Roh Jolong (Raga Sukma)

Keilmuan diatas dapat digunakan setelah melakukan Aktivasi Keilmuan Suku Kubu. Untuk dapat mengaktifkan Keilmuan Suku Kubu dengan membaca Mantera Aktifasi yang saya berikan. 

Adapun Untuk mendapatkan Kunci Aktivasi dengan memberikan Donasi Sebesar Rp.250.000 yang dikirimkan ke Rekening BANK BNI No Rek. 0210453189. Untuk Konfirmasi ke 085643942100 dengan Nur TunggalJati. Setelah itu Mantera Aktifasi akan dikirimkan.